“Kami memang prioritaskan kegiatan – kegiatan keagamaan untuk warga binaan kami. Setiap hari ada kajian dan diskusi mengenai keagamaan. Tidak hanya untuk warga binaan yang muslim, tapi juga yang beragama Kristen,” tutur Kepala Lapas Jember Hasan Basri. Menambahkan, dirinya juga mengungkapkan bahwa di Lapas Jember telah terlaksana program pembinaan yang bersistem pesantren.
“Jadi ada 6 kamar yang kita fungsikan sebagai pesantren, warga binaan yang tinggal disana harus komitmen untuk mengikuti kegiatan pesantren dari sholat subuh, hingga kajian setelah Sholat Isya”, tambah Hasan.
Menurut Pimpinan Lapas Jember, upaya – upaya tersebut dilakukan sesuai dengan Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, serta selaras dengan amanah Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Timur Heni Yuwono, yang memprioritaskan pemenuhan hak warga binaan.