Ia menyarankan jika terdeteksi, pihaknya menganjurkan masyarakat untuk periksa ke dokter kandungan terlebih dahulu. Karena dokter kandungan akan memeriksa dan memutuskan pasien tersebut cukup di-pap smear saja atau ada tindakan lain seperti biopsi.
“Jadi tidak harus di ruang operasi. Jika di poli saja bisa kemudian hasilnya akan diperiksa di laboratorium patologi dan anatomi,” tandasnya.
Lebih lanjut, dr. Rusdamayanti menjelaskan, kanker serviks ini karena virus, maka pencegahannya juga bisa lakukan yakni dengan pencegahan primer dengan vaksinasi. Saat ini sudah ada program nasional untuk anak-anak perempuan mulai usia 9-14 tahun yang diberikan secara gratis. Kemudian untuk umum bisa datang ke puskesmas atau dokter yang menyediakan layanan.
“Untuk para wanita jangan takut dengan kanker serviks karena bisa dicegah dengan vaksin dan pemeriksaan dini dengan pemeriksaan pap smear. Dan yang sudah terdeteksi kanker serviks jangan patah semangat karena pengobatan kita sudah semakin maju,” ungkapnya. [Red/ai/nn/dik]