Jombang – AKBP Moh Nurhidayat selaku Kapolres Jombang, memberikan keterangan kepada wartawan terkait adanya video aksi pemukulan yang dilakukan oleh 2 oknum terhadap sopir truk yang viral di media sosial.
Dalam keterangan tersebut Kapolres mengatakan bahwa,
dua video berdurasi 30 detik dan 15 detik itu terjadi di jalan raya Desa Jabon, Kecamatan /Jombang, Jawa Timur.
Mengetahui adanya tindak kekerasan yang di lakukan oleh oknum anggotanya, Polres Jombang langsung bertindak cepat. Dua oknum anggota Satlantas tersebut telah diberikan sanksi, karena dinilai melanggar kode etik.
Selain itu, peristiwa itu juga telah diklaim selesai oleh kepolisian setempat. Baik sopir berinisial A (23) asal Klaten, Jawa Tengah dan dua oknum polisi, telah berdamai dan saling memaafkan.
Kapolres Jombang, AKBP Moh Nurhidayat mengatakan, peristiwa ini terjadi karena adanya mis komunikasi, setelah kejadian tersebut.
“Ada mis komunikasi, karena nggak mau berhenti. Untuk anggota, sudah kami berikan sanksi kode etik jelas ada karena bagaimanapun kekerasan itu tidak dibenarkan,” katanya, Senin (11/4/2022) di Mapolres Jombang.
Kapolres mengakui, sejauh ini dirinya juga memerintahkan anggotanya melakukan penindakan di lapangan kepada setiap truk yang membawa muatan melebihi kapasitan atau tonase yang tidak sesuai ketentuan.
“Memang, saya perintahkan di lapangan menindak truk yang membawa muatan tak sesuai. Itu tanggung jawab saya, karena memang banyak keluhan yang kami terima,” tandasnya.
Sementara A, sopir truk asal Klaten itu memastikan tidak akan melanjutkan perkara ini. Dia juga memastikan memaafkan oknum polisi tersebut.
“Kami sudah saling memaafkan yang selanjutnya kekeluargaan yang saya harapkan,” katanya.
A mengatakan, saat kejadian, dirinya tidak menyadari bahwa telah dikejar polisi yang memintanya berhenti. Dia beralasan, saat itu ada sebuah sepeda motor yang berjalan searah di belakangnya.
Dirinya mengira polisi tengah mengejar sepeda motor, bukan truk yang disopirinya. Sehingga A terus saja mengemudi sampai melewati dua traffic light.
“Karena saat itu ada marka panjang saya kira sepeda motor yang mau nyalip itu yang mau diberhentikan. Begitu saya tahu saya sen dan berhenti, pak polisi langsung memukul dan merebut kunci saya,” tandasnya.
Seperti diberitakan, sebuah video yang menggambarkan arogansi oknum polisi viral di media sosial Facebook.
Dalam rekaman yang diunggah oleh pemilik akun Edy Wijaya di grup Info Pojoke Jombang pada Senin, 11 April 2022 menggambarkan seorang berseragam polisi tengah bersitegang dengan sopir truk.
Ada dua video yang diuggah. Pertama video berdurasi 30 detik yang memperlihatkan oknum diduga polisi berusaha memukul sang sopir. Tak hanya itu, proa berseragam cokelat polisi tersebut juga berusaha merebut kunci kemudi truk.
Sopir dan kenek berusaha menghindari upaya pemukulan tersebut sembari berteriak minta tolong.
“Piye iki tulung (Jawa: bagaimana ini, tolong), penganiayaan pak, jangan kaya gini, apa-apaan ini polisi kaya gini,” suara dalam rekaman video pertama.
Sementara, dalam video kedua terlihat sang sopir berkaus merah mengatakan dirinya mengalami penganiayaan oleh dua oknum polisi sampai wajahnya bengkak. Sopir itu juga mengaku kejadian tersebut berlokasi di Jombang.
“Penganiyaan soko polisi arep nyegat, tapi ngapleng lho, bapak e iki siji kalian kaleh”, kejadian ten Jombang (Jawa Timu), penganiayaan dari polisi mau menghadang tapi menampar lho, bapaknya ini satu sama itu, kejadian di Jombang,” kata pria itu sembari menunjukkan wajahnya yang memerah”,sopir.
Kapolres juga menambahkan, kalaupun ada tindakan bagi pengendara yang tidak ugal – ugalan atau dengan muatan berlebihan dan dengan pelanggaran yang lainnya, tidak di benarkan dengan cara tindakan kekerasan”, jelasnya.
Reporter: Jum